PEMBERDAYAAN EKONOMI KREATIF DAN BUDAYA DALAM ERA DIGITALISASI
PEMBERDAYAAN EKONOMI KREATIF DAN BUDAYA DALAM ERA DIGITALISASI
Oleh : Susilo Nugroho Aldhy Himawan
Kondisi
dunia yang selalu berubah kearah yang lebih maju membuat beberapa sektor
kehidupan ikut merasakan efeknya. Salah satu sektor yang mengalami perubahan
adalah sektor ekonomi, pergeseran ini bukanlah hal yang pertama kali terjadi,
kehidupan perekonomian sudah empat kali mengalami perubahan era, perubahan
dimulai dari berubahnya era pertanian menuju era industri, setelah itu era
industri pun mengalami perubahan menjadi era informasi, pada era ini teknologi
dan informasi berkembang sangat pesat. Perkembangan yang sangat pesat ini
membuat pasar semakin ketat dan kompetitf, para pelaku usaha tidak bisa hanya
mengandalkan bidang industri agar dapat bertahan, mereka harus kreatif dan
inovatif untuk mengembangkan model usahanya, sehingga pada tahun 1990-an
dimulailah era ekonomi yang mengutamakan kreativitas dan inovasi yang kemudian
menjadi cikal bakal era ekonomi kreatif. Tidak hanya sektor ekonomi,
keterbukaan serta mudahnya mendapatkan informasi di era ini membuat kebudayaan
didalam masyarakat juga berkembang mengikuti arus jaman, masyarakat cenderung
mengikuti kebudayaan yang sedang menjadi perbincangan hangat, masyarakat mulai
mencontoh gaya hidup barat dan perlahan meninggalkan kebudayaan lokal.
Perubahan kebudayaan yang cepat ini menimbulkan ketakutan akan tergerus atau
bahkan hilangnya kebudayaan lokal.
Pemberdayaan
merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu empowerment yang secara harfiah
berarti pemberkuasaan. Pemberkuasaan itu sendiri dapat dipahami sebagai
upaya memberikan atau meningkatkan kekuasaan kepada pihak yang lemah atau
kurang beruntung. Dalam kaitannya dengan ekonomi, hal ini berarti upaya untuk
meningkatkan kemampuan pelaku usaha perekonomian agar dapat bertahan dalam arus
perkembangan dunia. Ekonomi kreatif sendiri adalah sebuah konsep ekonomi yang
mengedepankan kreatifitas dan inovasi, konsep ekonomi ini mengedepankan sumber
daya manusia sebagai penggerak utama produksi agar dapat menghasilkan ide yang
kreatif dan inovatif, contoh usaha yang menggunakan konsep ini antara lain
periklanan, kerajinan, desain, musik, televisi, dan yang lainnya. Beragam tantangan akan dihadapi dalam usaha
pemberdayaan ini, mulai dari cara berpikir masyarakat Indonesia yang masih
menerapakan konsep ekonomi yang lama, hingga masalah infrastruktur di Indonesia
yang belum cukup menaungi seluruh wilayah Indonesia yang luas ini untuk
mendukung perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Oleh karena itu Saya
Susilo Nugroho Aldhy Himawan sebagai mahasiswa FEB UNS jurusan Akuntansi akan
melakukan pengenalan konsep ekonomi kreatif terhadap masyarakat awam, mendorong
masyarakat untuk “melek” dengan sosial media yang ada sehingga dapat mengetahui
selera pasar yang saat ini sedang digandrungi, serta mendorong masyarakat untuk
mau berubah dan menerapkan konsep ekonomi kreatif pada sektor produksi dan pemasaran.
Pada
era digitalisasi ini banyak hal dari seluruh penjuru dunia dapat diakses di
internet mulai dari hal positif hingga negatif, tidak terkecuali dengan budaya,
pengaruh budaya luar dapat dengan mudah masuk ke dalam Indonesia. Mudahnya
akses internet dan meluasnya penggunaan sosial media membuat masyarakat dapat
dengan mudah mengetahui budaya dari luar Indonesia. Budaya luar yang masuk ke
Indonesia pun bermacam-macam, mulai dari gaya hidup, cara berpakaian, hinggga
makanan, masyarakat menilai bahwa budaya dari luar tersebut sangat kekinian
sehingga menimbulkan stigma dalam masyarakat bahwa jika seseorang tidak
mengikuti budaya luar berarti seseorang tersebut telah ketinggalan jaman. Patut
dipahami bahwasannya tidak semua yang kita dapat dari internet adalah hal yang baik, begitu juga
dengan budaya luar, budaya luar yang masuk ke Indonesia belum tentu baik dan
cocok dengan nilai-nilai Pancasila yang merupakan jati diri bangsa. Budaya luar
yang berkembang dan menjamur dimasyarakat ditakutkan akan menggerus budaya
lokal atau bahkan yang terburuk adalah menghilangkannya. Oleh karena itu Saya
Susilo Nugroho Aldhy Himawan sebagai mahasiswa FEB UNS jurusan Akuntansi akan
melakukan ajakan kepada masyarakat untuk mau memperdayakan budaya Indonesia
melalui pengenalan budaya lokal melalui sosial media, menghimbau masyarakat
untuk lebih selektif dalam memilih budaya luar yang masuk ke Indonesian ,
menghadirkan nila-nilai kearifan lokal dalam aktivitas sehari-hari, dan
menanamkan rasa nasionalisme sehingga timbul rasa cinta terhadap tanah air.
Sebagai
bangsa yang besar dan berbudaya, dengan sumber daya alam dan manusia yang
melimpah, sudah seharusnya kita menyadari potensi yang dimiliki oleh Indonesia,
potensi tersebut harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan
perekonomian dan menjaga budaya Indonesia tetap lestari hingga nanti. Pada era digitalisasi
yang diibaratkan seperti pisau bermata dua ini, kita sebagai masyarakat harus
lebih selektif terhadap informasi apa yang kita terima, kita harus memanfaatkan
era ini sebagai alat memajukan perekonomian dan mengenalkan budaya Indonesia
pada dunia internasional, bukan malah terjerumus dalam keburukan yang dapat
menghilangkan nilai-nilai budaya yang kita miliki.
Daftar Pustaka :
Fadhilah, A., 2009. PARTISIPASI DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN. Jurnal LPM UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA Media Komunikasi dan Informasi Pengabdian Kepada
Masyarakat, Juni, 10(1), pp. 23-45.
Purnomo, R. A., 2016. Ekonomi
Kreatif : Pilar Pembangunan Indonesia. Surakarta: Ziyad Visi Media.
Komentar
Posting Komentar